Motivasi dan Nutrisi Ruhani: Beribadah dengan Ikhlas karena Allah SWT

 


Beribadahlah kamu, dengan tidak berharap surga dan bukan pula karena takut dengan adanya neraka. Beribadah karena sangat mengharapkan surga itu boleh, tetapi beribadah dengan mencari Ridlo Allah itu yang jauh lebih utama dan sangat indah. 



Beribadah karena takut neraka juga boleh, tetapi beribadah karena cinta Allah itu yang lebih indah. Beramal, bersedekah, sholat dluha karena ingin kaya itu boleh, tetapi beramal, bersedekah dan sholat dluha itu jauh lebih baik jika yang di harapkan adalah Ridho-Nya.



Beribadahlah kamu seperti ibadahnya kaum Muhlisin, yang menyerahkan segala urusannya kepada Allah dan melakukan segala amal perbuatan hanya karena Allah semata. Janganlah kamu beribadah seperti fiksafat pedagang, modal kecil tapi minta ditukar dengan keuntungan yang besar, atau bahasa lainnya sama saja dengan orang yang beribadah sedikit tetapi minta ditukar dengan kenikmatan yang abadi atau bahkan surga. Janganlah pula kamu beribadah bak ibadahnya seorang budak, yang mau bekerja karena takut akan adanya cambukan, yaitu orang yang beribadah karena takut dengan panas dan mengerikannya api neraka.



Ada sebuah sedikit cerita yang bisa digunakan unuk renungan bagi diri kita sendiri. Kelak akan ada seorang hamba yang ditanya oleh Allah SWT. "Hamba-Ku, kau sudah diberi limpahan rezeki yang begitu banyak, tetapi engkau tidak tertarik. Kau juga sudah di timpa ujian hidup yang begitu amat beratnya namun engkau tidak bergeming. Diberi kenikmatan yang di damba-dambakan manusia yaitu surga, kau juga tetap tidak tertarik. Di hadang dahsyatnya api neraka pun engkau tidak buncah. Apa yang engkau inginkan wahai hamba-Ku?" tanya Allah pada hamba-nya yang hanya tersenyum tulus. Lalu si hamba menjawab pertanyaan Rabb-nya: "Aku ingin engkau ya Robb, aku ingin Ridlo dan cinta-Mu ya Robbi." 



Perilaku ikhlas juga merupakan sebuah ibadah. Keikhlasan juga merupakan kesadaran hidup agar rela menerima kenyataan yang ada. Sering kali, yang menjadi masalah bagi seorang insan adalah tidak sanggup menerima kenyataan. Jika tidak ada keikhlasan, maka tidak akan ada kebahagian. Ada banyak hal yang telah dirancang Allah SWT untuk hamba-Nya, termasuk hal-hal menyakitkan dan menyedihkan. Semuanya telah ditulis dalam catatan takdir.



Dan cara terbaik untuk ikhlas adalah menyadari bahwa apapun yang sudah terjadi memang harus terjadi, karena di dalamnya ada tujuan yang sangat mulia seperti pendewasaan, kemuliaan dan bertambahnya derajat. Alangkah baiknya bila kita tambahkan kesadaran dan pengertian pada diri kita bahwa semua hal yang terjadi adalah atas izin dan kehendak Allah SWT. kembalikan semua urusan itu kepada Allah, Insya Allah kita akan menjadi kaum Muhlisin yang haqiqi, yang akan ikhlas dalam beribadah dan menerima takdir yang diberikan Allah SWT. Wallahu A’lam. Sekian dan semoga bermanfaat ... ^^

Posting Komentar

0 Komentar